KITA TIDAK AKAN PERCAYA, SAMPAI...

KITA TIDAK AKAN PERCAYA, SAMPAI...


Ini dimulai seperti kebanyakan kisah lainnya.  
image : wallpaperlayer

Dahulu kala sebelum ini adalah sebuah kota, ada sebuah kerajaan.  Kerajaan itu makmur dengan raja yang bijak serta rakyatnya yang damai.

Namun kedamaian memiliki harga.. 3 anak raja tewas dalam pertempuran. Yang pertama, melawan raksasa. Kedua melawan naga. Yang ketiga melawan pasukan mayat hidup yang dipimpin oleh penyihir.

Sang ratu tak sanggup menahan sedihnya kehilangan 3 anak. Ia bunuh diri. Meninggalkan sang raja sendirian dalam keputus-asaan dengan ditemani pewaris satu-satunya, cucu yatimnya.

Anak itu dibesarkan untuk menjadi pangeran. Memenangkan hati kerajaan dengan sifat gagah berani dan hati yang baik. Rakyatnya mencintainya. Sang pangeran masih remaja sewaktu kakeknya (sang raja) menikah lagi.

Suatu hari raja jatuh sakit. Dan rumor mulai menyebar bahwa istrinya adalah penyihir jahat. Dia berniat merebut  tahta kerajaan untuk dirinya, dengan cara meracuni sang raja.

Beberapa minggu kemudian, sang raja meninggal dunia. Pangeran masih terlalu muda untuk mewarisi tahta. Jadi, menurut hukum.. sang ratulah yang berkuasa.

Masa depan jadi meresahkan. Sementara itu, sang pangeran jatuh cinta. Wanita itu sangat cantik dan pintar, walau hanya anak seorang petani. Kerajaan merestui pasangan itu. Namun, sang ratu hanya sibuk menikmati tahtanya.

Suatu waktu, pangeran membawa anak petani itu pergi dengan sangat jauh. Mereka berhenti untuk istirahat di bawah pohon cemara (yang sebenarnya adalah raksasa pohon cemara).

Esok paginya, sang pangeran terbangun. “Bangunlah kekasihku!” , katanya. Namun anak petani itu tak bergerak. Sang pangeran melihat darah !!. Seseorang telah membunuh kekasihnya di malam hari. Pangeran berteriak “Ratu telah membunuh pengantinku !!”. Para penduduk desa murka. Penuh dendam dengan sang ratu.

Sang ratu itu tak pernah terlihat lagi. Sang ratu telah di tolong oleh raksasa pohon cemara yang baik hati dan menyaksikan keadaan yang sebenarnya. Hingga kini penduduk desanya pun tak bisa menemukan sang ratu.

Raksasalah yang menyembunyikan sang ratu. Kenapa? kenapa raksasa membela ratu?
Malam itu pangeran tidak tertidur. Dia menunggu hingga putri petani tidur terlelap. Lalu ia memulai rencananya yang sebenarnya. Sang pangeranlah yang membunuh putri petani !. Apa? Ya, dia tahu jika kematian putri petani akan melahirkan kebencian, yang pasti menghancurkan sang ratu.

(Nyatanya, sang ratu tidak meracuni sang raja. Raja memang sudah tua, sering sakit-sakitan.)
Sayangnya, pangeran yang pembunuh justru menjadi raja yang sangat di cintai, yang berkuasa dengan bahagia hingga akhir hidupnya.**

=======

Ini kisah yang buruk dan curang, bukan...

Satu diantara banyaknya hikmah dari kisah ini yaitu… Sang ratu telah difitnah oleh pangeran. Walaupun sebenarnya ratu itu adalah penyihir, namun ia penyihir yang baik dan bukan pembunuh. Para penduduk desa tidak menyadari itu.

Kita tidak akan percaya, sampai… sampai kita benar-benar menyaksikannya. Sampai benar-benar kita mengalaminya, sampai hal itu benar-benar terjadi, benar-benar datang, benar-benar kita rasakan.

Begitu juga halnya dengan kenyataan hidup, kita tidak percaya akan menjadi sakit, dari berkecukupan menjadi kekurangan, dari muda hingga menjadi berkeriput, serta.. dari bisa menikmati hidup hingga meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.

Mudah-mudahan kita sudah mempersiapkan semua amalan dengan sebaik-baiknya, sebelum hal-hal yang tidak kita bayangkan benar-benar terjadi.

Semoga kita semua selalu diberikan karunia Alloh swt untuk selalu berada dijalanNya.. aamiin yaa robbal ‘aalamiin.




Referensi : “a monster calls” movie

Comments