Once
upon a time, ada seekor singa dan seekor semut yang sudah lama bersahabat. Sang
singa sangatlah gagah berani, tidak ada hewan lain yang mau berdekatan
dengannya, galaknya minta ampun.
Sangat
berbeda dengan si semut. Ia sangat kecil dan sangat “lemot”, sangat lambat dan
ia tidak tegas. Karena terlalu baik, ia malah sering menolong hewan-hewan lain
dengan cara berbagi makanan miliknya.
Sudah
lama mereka bersahabat, kemanapun singa pergi, pasti ada si semut. Sampai suatu
hari ada seekor ular yang bertanya ke singa, “kenapa kamu mau berteman dengan semut? ia kan lambat, kecil dan tidak tampan, berbeda denganmu yang tegas dan gagah berani.”
Singa
menjawab, “Aku tidak memandang semut sebagai binatang yang lambat, kecil dan sulit
untuk diberi tahu. Aku hanya melihat ia sebagai sahabat ku yang baik hati,
tulus dan perduli dengan semuanya. Saat ku terjatuh, ia tetap dengan sukarela menemani ku, ia juga selalu menolong siapapun tanpa pamrih”. Kemudian ular pun tersenyum & pergi setelah mendengar
jawaban sang singa.
+++++++++++++++++++++++++++++++
Cerita
ini hanyalah perumpamaan tentang sahabat sejati, yang tidaklah mengandalkan
hanya karena sahabatnya itu kaya / cantik / pintar atau karena jabatannya. Melainkan
karena hatinya, kepekaannya, kepeduliannya kepada orang lain.
Siapa kita sebenarnya? atau apa latar belakang
kita sebenarnya, yang terpenting bagi orang lain adalah seberapa kepedulian
kita terhadap sesama.
Semoga kita semua selalu dalam kasih Alloh swt, sehingga kita selalu mampu belajar untuk menjadi lebih baik dari kemarin... Aamiin ya Allooh.