Ini hanyalah tiga kata kecil.
Seharusnya tidaklah sulit untuk mengatakan "aku
cinta kamu". Hanya tiga kata kecil, bukan? Tapi betapa menakjubkannya efek
dari 3 kata ini.
Banyak orang-orang sangat bahagia ketika membicarakan tentang cinta. Anak-anak yang dengan kenakalannya tiba-tiba memeluk erat kita dan mengatakan "aku cinta kamu"… rasanya sangatlah menenangkan, meskipun hari-hari kita sangat melelahkan.
Banyak orang-orang sangat bahagia ketika membicarakan tentang cinta. Anak-anak yang dengan kenakalannya tiba-tiba memeluk erat kita dan mengatakan "aku cinta kamu"… rasanya sangatlah menenangkan, meskipun hari-hari kita sangat melelahkan.
Ketika kita masih muda, mengatakan kepada seseorang bahwa
kita mencintai mereka seperti mengambil nafas, secara alami dan mudah serta
tidak takut membuat diri kita lemah, karena tidak
ada yang menyakiti kita .
Tapi seiring bertambahnya usia, "aku cinta
kamu" memudar, dari mudah untuk mengatakan, menjadi sulit
dikatakan... yang kemudian menjadi
tidak cukup hanya dengan mengatakan "aku cinta kamu".
Itu sebabnya, jika kita ingin tahu apakah ia mencintai kita, lihatlah apa yang ia lakukan, bukan apa yang ia katakan.
Berikut 25 hal yang menunjukkan bahwa ia cinta kamu (tanpa mengatakan cinta) :
- Ketika ia menggenggam erat tangan kita.
- Ketika ia menatap kita dan tidak mengatakan apa-apa.
- Ketika ia menciptakan satu juta nama hewan peliharaan konyol untuk kita.
- Ketika ia suka semua pesan-pesan kita.
- Ketika ia mencoba untuk memenangkan hati kita.
- Ketika ia tidak takut untuk menangis di depan kita.
- Ketika ia keluar dari zona nyamannya untuk mencoba sesuatu yang kita cintai.
- Ketika ia memberitahu kita bahwa ia sedang makan siang.
- Ketika ia mengirimi kita foto selfienya dengan gaya apapun.
- Ketika ia memasak untuk kita.
- Ketika ia menatap kita.
- Ketika ia kehilangan amarahnya.
- Ketika ia menemani kita di tengah malam.
- Ketika ia membisiki kita.
- Ketika ia memberi “nama khusus” ke kita.
- Ketika ia merindukan kita.
- Ketika ia meminta kita untuk apa yang ia butuhkan.
- Ketika ia mempercayai kita dengan hatinya.
- Ketika ia mengharapkan kita untuk mengatakan hal yang sebenarnya.
- Ketika ia membuat lelucon untuk kita.
- Ketika ia memberikan rak di kamar mandi.
- Ketika ia mengingatkan kita untuk meminum obat kita.
- Ketika ia kehabisan kata-kata tapi tidak memaksakan obrolan.
- Ketika ia melihat kita berpakaian di pagi hari dengan mata bersinar.
- Ketika ia memeluk kita dan membuat kita bersumpah bahwa tidak akan membiarkannya pergi.
Written
by Rebecca Jane
Stokes