source :
Penyuluh Kesehatan PUSKESMAS
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Stimulasi
Kognitif Anak Usia 0 - 2 Tahun
Pada usia 0 hingga 2 tahun disebut juga periode kritis,
dimana mulai terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi secara pesat
pada anak khususnya perkembangan otak, dimana 80% pembentukan otak terjadi pada
periode ini sehingga stimulasi kognitif dan gizi seimbang sangat diperlukan
agar pertumbuhan dan perkembangan otak dapat terjadi secara optimal.
Pergunakan sebaik mungkin masa periode kritis ini karena
hanya ada 1 kali kesempatan emas yang terjadi sepanjang kehidupan anak.
Apa saja yang harus dilakukan untuk merangsang kecerdasan
pada anak usia 0 hingga 2 tahun ?
·
Lakukan rangsangan dengan membangun ikatan
antara ayah, bunda dan anak.
·
Ajaklah anak bermain-main saat mandi.
·
Baringkan anak dan ajaklah bermain CILUK-BA.
·
Mulailah mengenalkan anak pada suara-suara,
benda-benda di depan anak untuk melatih pendengaran dan penglihatan anak.
·
Latihlah kekuatan otot tangan dan kaki anak.
·
Jika anak mulai duduk, latihlah untuk duduk
agar dapat duduk sendiri.
·
Biarkan anak merangkak dan merayap untuk
melatih gerak koordinasi tangan, kaki dan mata.
·
Dampingi anak saat mulai merambat guna
melatih kemampuan anak untuk berdiri dan berjalan sendiri.
Rangsangan pada usia memasuki 1 tahun dapat dilakukan
dengan :
·
Mulai melatih anak untuk menyebutkan namanya.
·
Mendorong benda untuk melatih motorik
kasarnya.
·
Sediakan benda yang dapat digenggam oleh anak
guna mengembangkan koordinasi motorik halus pada anak.
·
Mengeluarkan dan memasukkan mainan dari
wadahnya agar melatih kemampuan motorik halusnya.
·
Menari. Ajaklah anak menari sambil menyanyi
untuk mengembangkan kemampuan anak dalam menghubungkan irama dengan gerak
tubuh.
Memasuki usia 2 tahun rangsangan terhadap anak dapat
dikembangkan dengan :
·
Minta anak untuk menyebutkan panca indranya
untuk melatih anak mengembangkan panca indranya.
·
Ajaklah bermain peran sebagai ayah atau bunda
guna mengembangkan kemampuan anak untuk mengenal orang tuanya.
·
Bernyanyi dapat mengembangkan kemampuan anak
dalam mengekspresikan dirinya melalui lagu dan berbahasa.
·
Membiarkan anak mencoba membuka baju sendiri
agar melatih mengembangkan kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri.
·
Mengenalkan dan melatih anak untuk menggunakan
kamar mandi saat mereka ingin buang air agar anak terlatih untuk merasakan
keinginan untuk buang air.
·
Ajaklah anak untuk main dengan teman
sebayanya supaya anak mengembangkan kemampuan sosialisasi pada anak.
·
Biasakan anak untuk membersihkan diri sebelum
tidur dan mencuci tangan menggunakan sabun untuk mengembangkan sikap hidup
bersih dan sehat pada anak.
Dengan stimulasi yang tepat dan sesuai dengan usia maka
anak akan dapat tumbuh dengan baik.
Lakukan stimulasi secara berkesinambungan agar kecerdasan
anak dapat berkembang secara optimal, karena kecerdasan anak merupakan asset
untuk memajukan dan mensejahterakan bangsa.
Pesan ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment
Silahkan komentar disini