Kunci Jawaban Kelas 5
Tema 1 Subtema 1 :
Pembelajaran 1 Organ Gerak Hewan : Klik disini
Pembelajaran 2 Organ Gerak Hewan : Klik disini
Pembelajaran 3 Organ Gerak Hewan : Klik disini
Tema 1 Subtema 2 :
Pembelajaran 4 Manusia dan Lingkungan : Klik disini
Pembelajaran 5 Manusia dan Lingkungan : Klik disini
Pembelajaran 2 Lingkungan dan Manfaatnya : Klik disini
Tema 2 Subtema 1 :
Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih Pembelajaran 1 : Klik disini
Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih Pembelajaran 2 : Klik disini
Kunci Jawaban Tematik SD Kelas 5
: Lingkungan dan Manfaatnya Subtema 3
Pembelajaran 1 (halaman 123)
Ayo Mengamati
Amatilah ilustrasi gambar pada halaman sebelumnya.
Buatlah sebuah cerita berdasarkan gambar-gambar tersebut.
Namun, sebelumnya kamu harus menentukan ide pokok
tiap-tiap paragrafnya terlebih dulu.
Ide Pokok :
Bagaimana proses pembuatan gerabah?
Cerita Berdasarkan Gambar :
Bagaimana proses pembuatan gerabah?. Lani memperhatikan para pengrajin gerabah.
Proses pembuatannya sangat panjang, dimulai dari persiapan bahan berupa tanah
liat, mengaduknya sampai menjadi adonan lalu dibentuk, dibakar kemudian dibersihkan hingga menjadi gerabah yang cantik.
Ayo Membaca
Gerabah
dari Pulau Madura
(1)Salah
satu warisan karya budaya yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu
bertahan hingga sekarang adalah gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah
bakar yang dibuat secara tradisional. Gerabah juga dikenal dengan sebutan
tembikar. Gerabah konon sudah dibuat manusia sejak mereka hidup menetap dan
mulai bercocok tanam beberapa ribu tahun sebelum tahun masehi, dan kini masih
kita dapatkan di seluruh pelosok Nusantara, tidak terkecuali di Pulau Madura.
(2)Pada
situs-situs kebudayaan dan purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar
yang difungsikan sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk
keperluan peribadahan serta penguburan mayat. Gerabah yang paling sederhana
dibuat dan dibentuk hanya menggunakan tangan dengan ciri adonan yang kasar dan
bagian-bagian gerabah tersebut masih dipenuhi oleh jejak-jejak jari. Selain
itu, bentuknya kadang tidak simetris.
(3)Tidak
terkecuali di Pulau Madura, gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan
sehari-hari masyarakat setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa
yang dilakukan oleh para pendahulunya. Kesamaan pembuatan gerabah di Madura
sekarang ini dengan para pendahulunya adalah proses pembuatan dan bentuknya
yang masih tradisional sama seperti gerabah-gerabah yang dihasilkan pada zaman
terdahulu.
(4)Gerabah-gerabah
yang dihasilkan oleh para pengrajin di Madura adalah gerabah yang dibuat dari
tanah liat yang berwarna kuning dengan pasir halus. Tanah liat hitam dapat juga
dipergunakan tetapi kualitasnya kurang baik.
(5)Beberapa
daerah di Madura menjadi penghasil gerabah, seperti di Mandala Andulyang, Duko
Ru Baru, Yangkatan Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, dan
Blega Bangkalan. Di antara daerah-daerah tersebut, yang sangat terkenal adalah
Karang Penang Sampang dan Andulang Sumenep. Kedua daerah tersebut memproduksi
gerabah dalam bentuk genteng.
(6)Memang
tidak semua daerah di Madura menghasilkan gerabah. Hal ini disebabkan karena
tidak semua wilayah di Madura memiliki struktur tanah liat yang dijadikan bahan
dasar pembuatan gerabah. Secara umum, tanah-tanah di Madura mengandung pasir
yang tinggi, karena Pulau Madura dikeliling oleh pantai, sehingga tidak bisa
digunakan untuk membuat gerabah.
(7)Di
antara daerah-daerah penghasil gerabah tersebut ada semacam perjanjian kerja
untuk membuat barang-barang yang sudah ditentukan secara turun-temurun atau
spesialisasi. Dengan spesialisasi ini persaingan dapat dicegah. Gerabah Madura
juga memiliki kekhasan lokal yang disebabkan oleh keahlian/keterampilan
pengrajin, tersedianya bahan, teknik pembuatan, dan teknik pembakaran. Dengan
spesialisasi dan ciri khasnya itu, banyak kampung diberi nama sesuai dengan
nama jenis tembikar tertentu.
(8)Peralatan
pengrajin gerabah Madura adalah alat-alat tradisional yang tidak jauh bedanya
dengan yang sudah digunakan pada zaman prasejarah. Alat-alat umum adalah
cangkul, linggis, ember, dan alat-alat khusus seperti berikut.
1. Panombuk
atau penumbuk berupa bulatan bertangkai untuk alat pembentuk bagian dalam.
2. Panempa
atau penempa untuk pembentuk dan penghalus bagian luar berupa sekeping papan.
3. Pangorek
atau pengerok, sejenis sabit bermata miring bertangkai panjang untuk
menghaluskan bagian dalam.
4. Panyabungan,
wadah air untuk menetesi gerabah dengan secarik kain agar mudah dihaluskan.
5. Pangeled,
secarik kain untuk membentuk bibir gerabah.
6. Pangajakan,
sejenis nyiru untuk ayakan pasir.
7. Pangabuan,
tempat abu.
8. Panompal,
alat menyisikan abu dari pembakaran.
9. Wer-kower,
galah berujung kawat lengkung.
10. Pamatong,
sejenis pisau atau kawat pemotong tanah liat.
11. Pungku,
pembakaran gerabah.
(9)Adapun
proses pembuatan gerabah dilakukan dengan tahapantahapan yang harus dilakukan
secara berurutan. Proses pembuatan gerabah tersebut sebagai berikut.
1. Menyiapkan
bahan berupa tanah liat.
2. Mengaduk
tanah liat dengan dicampur air.
3. Setelah
jadi adonan, diambil per bongkahan untuk dibuat bentuk kasar.
4. Dengan
menggunakan kain pangeled, bibir atau pinggiran bongkahan dibentuk sehingga
bulat melingkar.
5. Bila
yang dibuat sejenis periuk, maka ketika pinggiran atau bibir sudah jadi lalu
diangin-anginkan. Baru kemudian membuat bagian perut yang terpisah dengan
bibir, kemudian setelah jadi perut dan bibir disambung dan diperhalus.
6. Bila
yang dibuat bertelinga atau bertangkai, maka dibuatkan telinga atau tangkai
untuk kemudian ditempelkan atau digabungkan dan diperhalus.
7. Setelah
halus dan diteliti kesempurnaannya, kemudian dijemur atau dibakar hingga
benar-benar kering.
8. Langkah
terakhir setelah kering adalah dibersihkan. Namun untuk beberapa daerah ada
yang masih menyempurnakannya dengan cat yang berasal dari lumpur.
(10)Keberadaan
pengrajin gerabah di Madura ini telah banyak memberikan manfaat, baik untuk
pengrajin, pemakai maupun untuk masyarakat umum. Pemakai gerabah Madura
memperoleh banyak keuntungan seperti harga murah, anti karat, mudah
dibersihkan, dan mengurangi polusi. Di samping itu, juga dapat menyerap banyak
tenaga kerja. Kerajinan gerabah ini juga merupakan salah satu cara melestarikan
warisan budaya yang telah turun menurun. Mengingat manfaat-manfaatnya tersebut,
maka pelestariannya perlu mendapat perhatian kita semua. Salah satu caranya
dengan menjaga kualitas.
(11)Meski
gerabah masih tetap diproduksi, tetapi dalam perkembangannya dihadapkan pada
produk-produk modern. Produk-produk modern tersebut tidak hanya proses
pembuatannya yang modern, namun juga menggunakan bahan-bahan yang lebih praktis
dan lebih tahan lama, seperti dari plastik, karet, besi, dan aluminium. Akibatnya,
lambat laun menggeser keberadaan gerabah. Para pengrajin pun juga terancam.
Disarikan
dari : www. kebudayaanindonesia.com
Ayo Menulis
Berdasarkan bacaan di atas, temukan ide pokok masing-masing paragraf.
Paragraf
|
Ide Pokok |
1
|
Salah satu warisan karya budaya
yang sangat tua, luas persebaranya, dan mampu bertahan hingga sekarang adalah
gerabah, yakni barang pecah belah dari tanah bakar yang dibuat secara
tradisional.
|
2 |
Pada situs-situs kebudayaan dan
purbakala, banyak dijumpai gerabah atau tembikar yang difungsikan sebagai
peralatan atau perkakas rumah tangga dan untuk keperluan peribadahan serta
penguburan mayat.
|
3 |
Tidak terkecuali di Pulau Madura,
gerabah dibuat untuk difungsikan sebagai peralatan sehari-hari masyarakat
setempat, yang dilakukan secara tradisional seperti apa yang dilakukan oleh
para pendahulunya.
|
4 |
Gerabah-gerabah yang dihasilkan
oleh para pengrajin di Madura adalah gerabah yang dibuat dari tanah liat yang
berwarna kuning dengan pasir halus. |
5 |
Beberapa daerah di Madura menjadi
penghasil gerabah, seperti di Mandala Andulyang, Duko Ru Baru, Yangkatan
Kyangean, Baragung, Pademawa, Dalpenyang Pakaporan, dan Blega Bangkalan.
|
6 |
Memang tidak semua daerah di
Madura menghasilkan gerabah.
|
7 |
Di antara daerah-daerah penghasil
gerabah tersebut ada semacam perjanjian kerja untuk membuat barang-barang
yang sudah ditentukan secara turun-temurun atau spesialisasi.
|
8 |
Peralatan pengrajin gerabah Madura
adalah alat-alat tradisional yang tidak jauh bedanya dengan yang sudah
digunakan pada zaman prasejarah.
|
9 |
Adapun proses pembuatan gerabah
dilakukan dengan tahapantahapan yang harus dilakukan secara berurutan.
|
10 |
Pemakai gerabah Madura memperoleh
banyak keuntungan seperti harga murah, anti karat, mudah dibersihkan, dan
mengurangi polusi.
|
11 |
Meski gerabah masih tetap
diproduksi, tetapi dalam perkembangannya dihadapkan pada produk modern.
|
Ayo Berlatih
Kamu sudah bisa menentukan ide pokok dari sebuah bacaan,
sekarang kembangkan ide-ide pokok berikut menjadi sebuah paragraf.
Tanah liat banyak kegunaannya.
Tanah liat banyak sekali kegunaannya, salah satunya adalah sebagai media
tanam berbagai jenis tanaman dan bahan dasar pembuatan gerabah.
Proses pembuatan gerabah dari tanah liat.
Proses pembuatan gerabah sangat panjang, mulai dari persiapan bahan
dari tanah liat, mengaduknya sampai menjadi adonan lalu dibentuk, dibakar
kemudian dibersihkan hingga menjadi gerabah.
Macam-macam peralatan yang terbuat dari tanah liat.
Ada berbagai macam peralatan yang terbuat dari tanah liat, misalnya vas
bunga, piring, teko, kendi, asbak, celengan, pot bunga, tungku serta gelas.
Comments
Post a Comment
Silahkan komentar disini